Buat Bapak Irfan Dwi Jaya dan Bapak Muhamad Kadafi
Sebenarnya aku bingung
mau mulai dari mana. Karena awalnya aku cuma mau nulis di catatan harianku
saja. Ini mengenai rasa terima kasihku kepada pembimbingku. Sudah jadi sifat alami manusia, merasa sangat berterimakasih dan terharu terhadap orang-orang sangat berjasa dalam hidupnya, begitu pula denganku. Padahal awalnya perasaanku nggak begini, tapi
kemudian akhirnya aku mengerti. Kadang aku nggak suka kepada seseorang yang
menurutku menyebalkan tapi kemudian aku menyadari kalau sebenarnya orang yang
menyebalkan itu sangat peduli padaku. Setidaknya itu yang aku rasakan.
Setelah ganti pembimbing, karena pembimbing lamaku mengundurkan diri. Aku mendapat pembimbing
baru yang nggak aku kenal sama sekali. Namanya Bapak Irfan Dwi Jaya, M.Kom dan
satu lagi Bapak Muhamad Kadafi, M.Kom. Nggak lama setelah tau pembimbingku yang
baru, aku pun bimbingan. Tanggal 12 Juni 2014, aku bimbingan pertama kali
dengan Pak Irfan. Awalnya takut-takut, karena aku nggak kenal sama sekali. Dia
pembimbing 2. Pak Irfan itu tampangnya kayak orang India. Manis sih. Usianya
masih muda, paling 27,28 tahun dan sudah lulusan S2. Pak Kadafi juga manis, masih muda sama kayak Pak Irfan dan kata temanku dia itu cucok. Mereka sahabat karib. Kemana-mana selalu
bersama. Masih muda, udah S2, Ck...Ck... Kembali lagi soal bimbingan. Aku menyerahkan bab
2 ku. Karena aku udah seminar, jadi bab 1 nggak diperiksa lagi. Kemudian
dilihatnya dari awal sampai akhir isi babku. Aku fikir nggak terlalu banyak
kesalahan. Nggak taunya abis dicoret-coret. 15 dari 18 halaman dilipat, karena
nggak guna sama sekali. Yang terpakai cuma 3 halaman dan itupun dicoret. Nggak
ada yang benar. Dan dia menjelaskan apa saja yang harus diperbaiki. Kalau bisa landasan
teori referensinya dari buku terbitan tahun 2010 ke atas. Dan aku berfikir
omongannya masuk akal dan benar. Dan semenjak hari itu aku bolak balik
perpustakaan, toko buku, dan referensi TA alumni tahun lalu serta searching di internet untuk cari referensi
buku tahun 2010 ke atas. Lama aku cari. Ada juga referensi dari teman. Seminggu
kemudian aku bimbingan, tanggal 18 Juni 2014. Masih takut-takut, mungkin perasaanku saja, karena belum kenal. Walaupun bapak itu
manis tapi aku segan. Mending menghadapi dosen cewek. Ada fitri yang juga mau bimbingan bab 4. Jadi bareng dia biar nggak takut.
Dilihatnya dan di Acc sih padahal nggak semua tahun 2010 ke atas. Ada yang di bawahnya
karena aku benar-benar nggak menemukannya. Dan celakanya. Disitu ada kutipan
dari buku analisis sistem yang aku salah menulis pengarangnya. Dan bapak itu
tau pasti. Benar-benar teliti tuh orang. Aku nggak nyangka dia tau semua
kutipan dan pengarang buku-buku kuliah. Mana bisa ngeles. Harusnya aku menulis
“Whitten” tapi aku menulis “Written”. Bapak itu minta aku kasih lihat bukunya.
Dan aku nggak tau seperti apa bentuk buku itu karena aku nggak punya dan
kutipan itu aku dapat dari teman. Aku bilang aku udah cari di toko buku tapi
nggak ada. Dia tau buku itu nggak ada lagi karena dia punya buku Whitten
tersebut dan dia bilang penulisnya lebih dari satu orang, dia beli di bandung
book store. Aku malah ingin pinjam punya dia aja tapi dia nggak mau. Akhirnya
dapat tugas baru. Aku disuruh cari buku itu sampai dapat dan fotocopy
kutipannya. Harus dapat. Apes bener. Aku jadi minta tolong temanku untuk fotoin buku
itu, selengkap-lengkapnya. Untung ada. Kalau nggak, kan aku bingung kalau ditanya.
Di hari yang sama aku
langsung bimbingan ke pembimbing 1, Pak Kadafi. Dengan bab 2 yang ada coretan
Pak Irfan. Ini lebih menyebalkan lagi. Pertama Pak Kadafi minta bab 1. Aku nggak bawa. Aku
bilang kan itu ada di proposal. Terus dia minta proposal. Aku nggak bawa. Ada
di laptop. Aku bilang ada di FO. Akhirnya aku pinjam proposalku di FO. Kasih
lihat Pak Kadafi. Isi proposalku ternyata salah. Kan itu dari pembimbing lama.
Besok dia minta bab 1 aku. Aku fikir tinggal hapus landasan teorinya aja.
Gampang. Eh dia bilang kalau bisa siang atau sore ini aku bawa bab 1 nya. Tapi
aku fikir besok aja. Soalnya ada acara ultahku di Invist bareng anak-anak yang
lain. Ntar dululah mikirin bimbingan. Malamnya baru aku kerjain bab 1, aku
hapus landasan teori, aku revisi lagi dikit supaya nggak banyak revisi. Dan aku
perbaiki lagi bab 2. Besoknya aku menghadap Pak Kadafi dan membawa bab 1 dan 2
ku. Apa yang terjadi. Bab 1 ku habis kena coret. Lembar konsultasi itu habis
oleh revisi. Salah semua yang udah kelar dibimbing pembimbing lama. Dari A
sampai Z semua salah. Dan bab 2, aku disuruh cari 3 pengertian dari
masing-masing teori berikut kesimpulannya yang aku simpulkan sendiri. Mau nggak
mau aku mulai berfikir. Aku nggak langsung pulang, aku di kampus seharian
cari referensi buku dari internet, toko buku, tanya Agung. Agung sama Adit
seharian menemaniku di Sigma 3. Bolak balik perpustakaan sigma. Ke Gramedia
Atmo, Gramedia PS. By angkot. Sampai dapat semua apapun yang diminta Pak
Kadafi. Meskipun susah dan kesal hati. Tetap aku kerjakan karena dia
pembimbingku dan aku butuh Acc dari dia. Makan pun aku telat. Jam setengah 5
baru makan siang, itupun Agung yang bantu beli nasi bungkus di luar, padahal aku juga nggak sarapan. Ntah rasa lapar pergi kemana.
Sorenya Kila datang ke kampus. Aku udah mau pulang. Tapi ku sempatkan mampir ke
Gramedia karena referensiku masih ada yang kurang. Untung ketemu. Aku pulang
lewat maghrib. Untung masih ada angkot. Setelah shalat, aku lanjut lagi revisi
bab 1. Pak Kadafi menulis semua apa-apa yang harus aku perbaiki. Sebenarnya dia
benar. Memang apa yang dikatakannya semuanya masuk akal. Aku cari contoh
skripsi di internet untuk bantu-bantu mikir. Dan sampai jam 2 malam baru
selesai. Untuk ngeprint di rumah. Kalau dihitung-hitung banyak sudah
keberuntunganku. Besok, pagi-pagi aku datang ke kampus. Pak Kadafi udah duduk
manis di Lab MI. Bab 1 dan 2 ku di Acc. Nggak sia-sia seharian dan semalam
suntuk kerjainnya. Cuma ada sedikit revisi dan lanjut bab 3. Aku langsung
lanjut kerjain bab 3 di Sigma 3. Bareng Ulala.
Besoknya sabtu tanggal
21 Juni 2014 aku bimbingan lagi bab 3 dengan Pak Irfan. Aku tentu lebih pede
karena aku dapat buku yang bapak itu minta. Dan mulailah aku bimbingan. Kalau
sejarah perusahaan oke, Cuma tinggal dirapikan aja. Terus tugas dan wewenang,
tanggung jawab kepada dan bawahan di suruh hapus dan dirapikan, kasih nomor.
Dan aliran sistem berjalan ini revisi juga gambar aliran sistemnya, aku kan
pake DFD, bapak itu saranin pake flowmap aja. Terus dia ajarin cara bikin
flowmap. Dan dia nanya apa aku kerja di perusahaan tempat aku penelitian. Aku
bilang nggak. Karena katanya biasanya mahasiswa meneliti di tempat dia kerja.
Dan aku bilang aku udah dapat buku karangan Whitten, Bentley dan Dittman yang
dia minta. Tapi hanya foto Dan lebih menyebalkan lagi. Dia nggak minta aku
kasih lihat bukti buku itu. Dia hanya tertawa. Sialan !! Dan tiba-tiba aku
fikir bapak ini tidak menakutkan seperti yang aku fikirkan selama ini. Aku
lega. Langsung aku revisi malamnya. Aku nggak pernah bikin flowmap sebelumnya.
Aku lihat contoh di internet flowmap penjualan. Aku sesuaikan dengan perusahaan
tempatku meneliti. Menggunakan visio untuk pertama kalinya, kaku. Belum
terbiasa jadi lama bikinnya. Aku print beberapa kali sampai aku rasa ini
flowmap yang sesuai. Aku harap kali ini bab 3 ku udah bener. Semoga langsung di
Acc.
Besok lusa, tgl 23 Juni
2014, setelah interview di PT. Batara Indah, mampir dulu ke Carrefour beli copy
paper. Karena kertasku udah habis. Ketemu teman-teman kerjaku dulu disana.
Terus langsung ke Sigma. Mau bimbingan. Ternyata bapak Irfannya nggak ada, udah
pulang. Seharian aja di kampus. Ngobrol sama yang lain sampai sore. Pas mau
pulang, mbak Nurmala bilang pak Irfan baru aja datang. Ada di Lab TK. Nanggung,
jadi langsung deh sekalian aku bimbingan. Mungkin hari itu apes banget. Pas
bimbingan. Berdua aja dengan pak Irfan. Mati lampu. Di luar hujan. Pak Irfan
sampai harus nyalain senter di handphonenya untuk mengkoreksi babku. Dan aku
paling takut kalau mati lampu dan hujan itu barengan datang. Kalau nggak karena
bimbingan dan menghormati Pak Irfan, udah cabut dari sana. Dan masih revisi. Revisinya masih harus
dirapikan, tugas dan wewenang juga jadi malah nggak rapi. Dan flowmapku walau
sebenarnya udah benar, tapi ribet. Dan aku nggak bisa menjelaskan secara lancar
flowmap aku itu. Pak Irfan nanya lihat dari mana. Aku bilang diajarin teman
padahal suerr, aku bikin sendiri dan aku belajar dari google dan kenapa pas disuruh jelasin
aku malah terbata-bata. Dan kalimat di masalah yang dihadapi serta usulan
pemecahan masalah, kalimatku rancu. Ini lebih berantakan dari kemarin. Setelah
bimbingan. Benar banget, hujan deras. Sampai baliho pada ambruk, angin kencang
dan sigma banjir, bahkan mushola juga rembes. Dan awet bener hujannya. Sampai
maghrib belum juga kelar. Dan aku nggak ada yang jemput. Shalat pun numpang di
rumah ibu kantin, air mati. Kayaknya hari ini nggak ada keberuntungan. Mungkin
udah dihabiskan kemarin. Dan aku bingung mau pulang gimana. Angkot tentu nggak
ada lagi. Nelpon bapak, dia pulang larut. Nelpon piki dia juga baru pulang
kehujanan. Dan akhirnya.... piki bersedia jemput. Tapi hujan nggak juga
berenti. Jam 9 malam aku pulang. Bayangin aku keluar rumah jam 8 pagi, pulang
jam 9 malam, inikah anak gadis jaman sekarang, pergi pagi pulang malam demi Tugas Akhir......Pulang ke rumah aku mau memperbaiki bab tapi rasanya badanku
semuanya sakit. Kecapekan. Aku tertidur dengan laptop masih menyala. Dan mungkin
orangtuaku mengerti, besoknya aku nggak dibangunkan. Aku kesiangan.
Datang ke kampus, nggak
ada siapa-siapa. Aku akhirnya ke rumah Ema. Aku lanjut perbaiki bab 3 ku di
rumah ema. Sekalian curhat betapa susahnya bimbingan kali ini, nggak seperti
pembimbing lama. Sore baru pulang. Dan aku periksa lagi bab ku. Besoknya tgl 25
Juni 2014. Aku datang sore. Aku bimbingan lagi. Dan di Acc. Syukurlah. Pak
Irfan nanya kok aliran sistemnya jadi sedikit. Aku bilang sengaja dikurangi
biar nggak banyak gambar flowmapnya, biar nggak ribet jelasinnya. Di bilang bagus. Siip,
kelar udah dengan Pak Irfan.
Tanggal 30 Juni 2014,
aku mulai bimbingan lagi dengan Pak Kadafi Bab 3. Karena kemarin liburan bulan
puasa. Dan bukan nasibku kayaknya kalau nggak ada revisi. Tugas dan wewenang
disuruh kurangi, sistem berjalan diperbaiki, flowmap keliru, dan aku harus
nambah aliran barang masuk, flowmap dan otomatis program pun pasti akan nambah.
Berdebat pun rasanya percuma. Karena omongan dosen pasti masuk akal dan aku
selalu merasa mereka benar. Dan mau nggak mau aku perbaiki juga. Besoknya
tanggal 1 Juli, bimbingan lagi. Nambah sistem barang masuk, aliran sistem
berjalan masih harus diperbaiki. Tugas dan wewenang udah benar. Dan aku
perbaiki lagi secepatnya karena aku nggak mau berlama-lama. Tanggal 2 Juni aku
bimbingan lagi. Aku fikir aku pasti di Acc tapi ternyata masih salah. Aduh,
bodohnya aku ini. Salah mulu. Besoknya tanggal 3 Juni bimbingan lagi. Tapi
flowmap barang masuk masih kurang benar. Tapi di Acc, mungkin Pak Kadafi udah
kasihan sama aku.
Dan besoknya mulailah
hari-hariku mengerjakan bab 4. Referensinya dapat dari searching di internet dan dari teman.
Karena walaupun udah fotocopy TA punya alumni tahun lalu. Masih bingung.
Lebih baik cari di internet. Dan mulailah mengetik dan mengetik, gambar diagram dan lain2.Tanggal 7 Juli
2014, mulai bimbingan dengan Pak Irfan. Lama juga nggak ketemu bapak itu.
Habisnya bimbingan dengan Pak Kadafi lama kelarnya. Flowchartku di
revisi, DFD juga. Aku udah kira sih, soalnya aku bimbingan supaya tau salah aku
dimana. Wajarlah kalau salah. Flowchartnya dibuat terpisah per form. Ntar baru
kalau bener, demo program. Programku juga masih ada error. Terus dia
minta aku baca buku Jogiyanto atau Whitten, di situ lengkap, Flowchart, DFD,
kamus data dan spesifikasi proses ada semua. Dan dia minta aku cari tentang
pengertian Join dan View dalam SQL serta redudansi di database. Berdasarkan
buku. Intinya dia bilang aku harus bertapa, baru dia nanya hasil pertapaanku
lagi begitu aku bimbingan lagi. Dan aku menerimanya dengan ikhlas tapi kemudian
berubah jadi nggak ikhlas karena hanya aku yang diperlakukannya seperti itu.
Yang lain kagak. Bapak ini sentimen bener sama aku. Disitu semua pikiran negatif datang rame-rame di otakku. Tapi masih aku turutin juga demi Acc. Aku nggak mau berlama-lama bimbingan.
Aku cari redudansi, join, view. Dan aku udah niat akan membaca buku Jogiyanto
atau Whitten. Tapi aku sama sekali nggak baca, karena buku itu hanya ada di MDP
dan aku nggak mau ke sana kalau temanku nggak ada disana. Aku nggak mau
sendirian karena takut. Aku bukan mahasiswa sana. Lagipula buku itu luar biasa
tebalnya. Buku favorit Pak Irfan,,,tebelnya bisa jadi pengganti bantal buat tidur...
Setelah 3 hari aku
bimbingan lagi tanggal 10 Juli 2014. Dia nggak nanya tentang pertapaanku. Tuh
kan dikerjain. Untuk nggak jadi baca buku itu. Masih revisi flowchart penjualan dan barang masuk. DFD 0 dan
rinci juga revisi, tadi dia ngajarin. Kayaknya aku nyambung dan paham. pikiranku mulai terbuka. Terus
tadi sekalian demo program. Nggak ada masalah dengan program. Terus nggak di
kampus atau di rumah aku kerjain Bab 4, aku sampai-sampai lupa makan, lupa
mandi dan kurang tidur. Tidur pun di kursi lupa sama kasur. Untung nggak lupa rumah. Rasanya capek luar biasa. Tanggal 12 Juli bimbingan lagi. Masih perbaiki flowchart. Tanda
panahnya salah. Terus nunjukin bab 5 kesimpulan juga direvisi, kasih lihat
daftar pustaka, setelah sesuai dengan landasan teori, di cek satu-satu. Paling
diurutkan sesuai abjad. Acc bab 4 tapi bab 5 belum. Lusa tanggal 14 Juli
bimbingan lagi dengan Pak Irfan. Dia bilang kan udah di Acc, tapi dia nggak
nulis Acc bab 5. Sekalian aku minta cek DFD dan bab 5 ku. Walaupun Acc,
punyaku masih salah. Ketahuan kan betapa jauhnya perbedaan ilmu yang dimiliki
pak Irfan dan aku. Tentu jauh lebih pintar dia. Kan duluan dia sekolah. Dan aku jadi mengerti
kesalahanku dan tau cara memperbaikinya.
Lusanya tanggal 16 Juli
2014, bimbingan lagi sama Pak Kadafi. Mestinya kemarin, tapi aku kemarin
tiba-tiba sakit. Mataku digigit serangga dan bengkak parah. Masih bengkak sih
tapi nggak separah kemarin. Dilihat bab aku. Flowchartnya aja dulu yang diperbaiki.
Sesuai dengan aliran sistem punya Palcomtech. Dia kasih contoh gambar dan aku harus
pelajari dan diterapkan di bab ku. Dan aku sama sekali nggak mengerti dan
mulailah aku bingung. Tapi akhirnya aku kerjakan juga. Searching di internet,
seharian, semalaman demi bisa membuat flowchart yang dia mau. Dan akhirnya
berhasil. Hanya flowchart tapi cukup membuatku terpaksa begadang. Besoknya
bimbingan lagi, flowchart bener. DFD aku diperbaiki. Juga kamus data. Sama
seperti Pak Irfan, beliau juga ngajarin. Digambarin. Dan aku disuruh nambah
ERD. Padahal aku bilang itu nggak ada di buku panduan tapi tetap permintaannya
mana bisa ditolak. Karena sebenarnya baik Pak Irfan atau Pak Kadafi meminta
dengan cara yang lembut. Nggak kayak pembimbing yang katanya serem, susah, dan darah tinggi yang sering diceritakan
di film atau novel-novel. Dan aku perbaiki DFD seperti yang dia mau. Terus aku
searching contoh ERD di internet. Dan aku membuat ERD ku sendiri. Karena aku
mengandalkan internet untuk belajar. Besoknya mau bimbingan tapi semua dosen
nggak ada karena pada shooting buat lebaran. Sabtunya aku bimbingan lagi. Tanggal 19 Juli.
DFD udah bener, tapi ERD masih kurang. Aku langsung perbaiki di kampus. Nggak
ngerti. Aku menghadap lagi. Aku minta dia ngajarin karena aku kesulitan kali
ini. Aku diajarin Pak Kadafi dan Pak Irfan. Tapi masih ada PR, aku harus cari
tau istilah dari ERD ku karena beda. Katanya ada di buku Fathansyah. Aku
langsung perbaiki, langsung print, dan bimbingan di hari yang sama. Dia kaget,
cepat banget aku revisi. Iyalah, aku nggak mau lama-lama bimbingan. Tapi Ternyata masih keliru. Aku merasa kok susah banget.
Dia bilang ntar senin bimbingan lagi. Bapak Kadafi juga mau cari tau istilahnya
di buku Fathansyah, dia punya buku itu, ntar dia bawa. Dia janji senin.
Seninnya tanggal 21 Juni bimbingan lagi. Tapi masih belum ketemu istilah itu.
Dan dia juga lupa bawa bukunya. Aku minta di Acc, masa’ hanya gara-gara ERD,
bahkan bapak itu belum lihat program aku sama sekali. Dia bilang dia percaya
dengan programku dan nggak perlu memeriksanya lagi. Akhirnya dia tulis Acc,
tapi belum ditandatanganinya. Kalau belum dapat istilah itu. Jadinya seharian
aku cari tau di internet. Dan akhirnya dapat. Agregasi nama istilah tersebut.
Besoknya aku mau meminta tanda tangan bapak itu. Tapi bapak itu kayaknya sibuk
rapat. Aku jadi segan. Aku tungguin aja sampai dia nggak sibuk. Nggak taunya
bapak itu pulang sama Pak Irfan. Hadeh..... udah nungguin, akhirnya aku niat.
Besok aku datang mesti pagi-pagi sekali, biar bisa ketemu Pak Kadafi sebelum
dia sibuk. Besoknya tanggal 23 aku udah berada di kampus jam 8 pagi.
Sampai-sampai Edi komen, kurang pagi aku datang. Aku tunggu di FO. Pak Kadafi
datang jam 9, Pak Kadafi menyapa dan nanya, mau bimbingan? Aku jawab kan
udah, tinggal kurang tanda tangan lagi. Terus dia tanda tangan dan aku sebutin
istilah Agregasi. Dia bilang nah benar. Tujuan dia agar kalau aku ditanya
penguji aku bisa jawab. Duh baik bener bapak itu...
Dan selesailah sudah.
Dan akhirnya aku menyadari. Apa tujuan dosen pembimbing revisi mahasiswanya.
Itu sangat terasa. Terutama aku. Awalnya mungkin aku kesal seolah dipersulit
mereka tapi, di hatiku timbul kesadaran bahwa mereka mau aku bisa. Mereka mau
hasil tugas akhirku sempurna sehingga kalau di uji pas sidang nanti, aku mampu
dan percaya diri dengan TA ku, dan aku bisa menjawab setiap pertanyaan penguji
dengan baik. Aku menyadari, awalnya aku nggak ngerti, malah nggak tau cara
bikin flowchart, DFD, ERD, menggunakan visio pun aku nggak pernah. Menganalisis
sistem pun aku nggak bisa. Dan program juga aku bisa sedikit-sedikit. Tapi
karena mereka, secara langsung nggak langsung mereka banyak memberi pelajaran
padaku. Dengan revisi mereka mau aku berfikir dan belajar. Dan aku berterimakasih, mereka mau meluangkan waktu untuk melihat hasil TA ku. Padahal mereka
capek, pusing, dan sibuk. Tapi mereka mau menyempatkan diri untuk melihat dan
mengkoreksi TA ku. Padahal mungkin bagi mereka aku salah satu mahasiswa merepotkan, dan aku juga awalnya berfikir mereka pembimbing paling merepotkan di antara yang lain. Tapi semua fikiran negatifku yang dulu-dulu mendadak lenyap.
Berganti rasa terima kasih. Kadang diam-diam aku sering stalking mereka berdua
di facebook. Biasalah aku jadi secret admirer mereka sekarang. Mereka jadi sasaran ke-kepo-an ku sekarang. Makasih Pak
Irfan, Pak Kadafi. Aku jadi menyayangi Anda berdua. Dan sebenarnya Anda berdua
sudah jadi dosen favoritku. Walaupun banyak yang bilang Anda begini, begitu, susah Acc lah.
Aku nggak peduli. Aku tetap menganggap Anda berdua adalah orang yang sangat
berjasa dalam hidupku. Rasanya aku ingin mengobrol lama sambil minum kopi
dengan Anda berdua. Berharap Anda berdua jadi temanku. buat sharing atau
apalah. Tapi aku masih segan sama Anda. Tapi walau bagaimanapun. Aku merasa sangat
berterimakasih kepada Anda berdua.......
Buat Bapak Irfan Dwi Jaya dan Bapak Muhamad Kadafi
Sebenarnya aku bingung
mau mulai dari mana. Karena awalnya aku cuma mau nulis di catatan harianku
saja. Ini mengenai rasa terima kasihku kepada pembimbingku. Sudah jadi sifat alami manusia, merasa sangat berterimakasih dan terharu terhadap orang-orang sangat berjasa dalam hidupnya, begitu pula denganku. Padahal awalnya perasaanku nggak begini, tapi
kemudian akhirnya aku mengerti. Kadang aku nggak suka kepada seseorang yang
menurutku menyebalkan tapi kemudian aku menyadari kalau sebenarnya orang yang
menyebalkan itu sangat peduli padaku. Setidaknya itu yang aku rasakan.
Setelah ganti pembimbing, karena pembimbing lamaku mengundurkan diri. Aku mendapat pembimbing
baru yang nggak aku kenal sama sekali. Namanya Bapak Irfan Dwi Jaya, M.Kom dan
satu lagi Bapak Muhamad Kadafi, M.Kom. Nggak lama setelah tau pembimbingku yang
baru, aku pun bimbingan. Tanggal 12 Juni 2014, aku bimbingan pertama kali
dengan Pak Irfan. Awalnya takut-takut, karena aku nggak kenal sama sekali. Dia
pembimbing 2. Pak Irfan itu tampangnya kayak orang India. Manis sih. Usianya
masih muda, paling 27,28 tahun dan sudah lulusan S2. Pak Kadafi juga manis, masih muda sama kayak Pak Irfan dan kata temanku dia itu cucok. Mereka sahabat karib. Kemana-mana selalu
bersama. Masih muda, udah S2, Ck...Ck... Kembali lagi soal bimbingan. Aku menyerahkan bab
2 ku. Karena aku udah seminar, jadi bab 1 nggak diperiksa lagi. Kemudian
dilihatnya dari awal sampai akhir isi babku. Aku fikir nggak terlalu banyak
kesalahan. Nggak taunya abis dicoret-coret. 15 dari 18 halaman dilipat, karena
nggak guna sama sekali. Yang terpakai cuma 3 halaman dan itupun dicoret. Nggak
ada yang benar. Dan dia menjelaskan apa saja yang harus diperbaiki. Kalau bisa landasan
teori referensinya dari buku terbitan tahun 2010 ke atas. Dan aku berfikir
omongannya masuk akal dan benar. Dan semenjak hari itu aku bolak balik
perpustakaan, toko buku, dan referensi TA alumni tahun lalu serta searching di internet untuk cari referensi
buku tahun 2010 ke atas. Lama aku cari. Ada juga referensi dari teman. Seminggu
kemudian aku bimbingan, tanggal 18 Juni 2014. Masih takut-takut, mungkin perasaanku saja, karena belum kenal. Walaupun bapak itu
manis tapi aku segan. Mending menghadapi dosen cewek. Ada fitri yang juga mau bimbingan bab 4. Jadi bareng dia biar nggak takut.
Dilihatnya dan di Acc sih padahal nggak semua tahun 2010 ke atas. Ada yang di bawahnya
karena aku benar-benar nggak menemukannya. Dan celakanya. Disitu ada kutipan
dari buku analisis sistem yang aku salah menulis pengarangnya. Dan bapak itu
tau pasti. Benar-benar teliti tuh orang. Aku nggak nyangka dia tau semua
kutipan dan pengarang buku-buku kuliah. Mana bisa ngeles. Harusnya aku menulis
“Whitten” tapi aku menulis “Written”. Bapak itu minta aku kasih lihat bukunya.
Dan aku nggak tau seperti apa bentuk buku itu karena aku nggak punya dan
kutipan itu aku dapat dari teman. Aku bilang aku udah cari di toko buku tapi
nggak ada. Dia tau buku itu nggak ada lagi karena dia punya buku Whitten
tersebut dan dia bilang penulisnya lebih dari satu orang, dia beli di bandung
book store. Aku malah ingin pinjam punya dia aja tapi dia nggak mau. Akhirnya
dapat tugas baru. Aku disuruh cari buku itu sampai dapat dan fotocopy
kutipannya. Harus dapat. Apes bener. Aku jadi minta tolong temanku untuk fotoin buku
itu, selengkap-lengkapnya. Untung ada. Kalau nggak, kan aku bingung kalau ditanya.
Di hari yang sama aku
langsung bimbingan ke pembimbing 1, Pak Kadafi. Dengan bab 2 yang ada coretan
Pak Irfan. Ini lebih menyebalkan lagi. Pertama Pak Kadafi minta bab 1. Aku nggak bawa. Aku
bilang kan itu ada di proposal. Terus dia minta proposal. Aku nggak bawa. Ada
di laptop. Aku bilang ada di FO. Akhirnya aku pinjam proposalku di FO. Kasih
lihat Pak Kadafi. Isi proposalku ternyata salah. Kan itu dari pembimbing lama.
Besok dia minta bab 1 aku. Aku fikir tinggal hapus landasan teorinya aja.
Gampang. Eh dia bilang kalau bisa siang atau sore ini aku bawa bab 1 nya. Tapi
aku fikir besok aja. Soalnya ada acara ultahku di Invist bareng anak-anak yang
lain. Ntar dululah mikirin bimbingan. Malamnya baru aku kerjain bab 1, aku
hapus landasan teori, aku revisi lagi dikit supaya nggak banyak revisi. Dan aku
perbaiki lagi bab 2. Besoknya aku menghadap Pak Kadafi dan membawa bab 1 dan 2
ku. Apa yang terjadi. Bab 1 ku habis kena coret. Lembar konsultasi itu habis
oleh revisi. Salah semua yang udah kelar dibimbing pembimbing lama. Dari A
sampai Z semua salah. Dan bab 2, aku disuruh cari 3 pengertian dari
masing-masing teori berikut kesimpulannya yang aku simpulkan sendiri. Mau nggak
mau aku mulai berfikir. Aku nggak langsung pulang, aku di kampus seharian
cari referensi buku dari internet, toko buku, tanya Agung. Agung sama Adit
seharian menemaniku di Sigma 3. Bolak balik perpustakaan sigma. Ke Gramedia
Atmo, Gramedia PS. By angkot. Sampai dapat semua apapun yang diminta Pak
Kadafi. Meskipun susah dan kesal hati. Tetap aku kerjakan karena dia
pembimbingku dan aku butuh Acc dari dia. Makan pun aku telat. Jam setengah 5
baru makan siang, itupun Agung yang bantu beli nasi bungkus di luar, padahal aku juga nggak sarapan. Ntah rasa lapar pergi kemana.
Sorenya Kila datang ke kampus. Aku udah mau pulang. Tapi ku sempatkan mampir ke
Gramedia karena referensiku masih ada yang kurang. Untung ketemu. Aku pulang
lewat maghrib. Untung masih ada angkot. Setelah shalat, aku lanjut lagi revisi
bab 1. Pak Kadafi menulis semua apa-apa yang harus aku perbaiki. Sebenarnya dia
benar. Memang apa yang dikatakannya semuanya masuk akal. Aku cari contoh
skripsi di internet untuk bantu-bantu mikir. Dan sampai jam 2 malam baru
selesai. Untuk ngeprint di rumah. Kalau dihitung-hitung banyak sudah
keberuntunganku. Besok, pagi-pagi aku datang ke kampus. Pak Kadafi udah duduk
manis di Lab MI. Bab 1 dan 2 ku di Acc. Nggak sia-sia seharian dan semalam
suntuk kerjainnya. Cuma ada sedikit revisi dan lanjut bab 3. Aku langsung
lanjut kerjain bab 3 di Sigma 3. Bareng Ulala.
Besoknya sabtu tanggal
21 Juni 2014 aku bimbingan lagi bab 3 dengan Pak Irfan. Aku tentu lebih pede
karena aku dapat buku yang bapak itu minta. Dan mulailah aku bimbingan. Kalau
sejarah perusahaan oke, Cuma tinggal dirapikan aja. Terus tugas dan wewenang,
tanggung jawab kepada dan bawahan di suruh hapus dan dirapikan, kasih nomor.
Dan aliran sistem berjalan ini revisi juga gambar aliran sistemnya, aku kan
pake DFD, bapak itu saranin pake flowmap aja. Terus dia ajarin cara bikin
flowmap. Dan dia nanya apa aku kerja di perusahaan tempat aku penelitian. Aku
bilang nggak. Karena katanya biasanya mahasiswa meneliti di tempat dia kerja.
Dan aku bilang aku udah dapat buku karangan Whitten, Bentley dan Dittman yang
dia minta. Tapi hanya foto Dan lebih menyebalkan lagi. Dia nggak minta aku
kasih lihat bukti buku itu. Dia hanya tertawa. Sialan !! Dan tiba-tiba aku
fikir bapak ini tidak menakutkan seperti yang aku fikirkan selama ini. Aku
lega. Langsung aku revisi malamnya. Aku nggak pernah bikin flowmap sebelumnya.
Aku lihat contoh di internet flowmap penjualan. Aku sesuaikan dengan perusahaan
tempatku meneliti. Menggunakan visio untuk pertama kalinya, kaku. Belum
terbiasa jadi lama bikinnya. Aku print beberapa kali sampai aku rasa ini
flowmap yang sesuai. Aku harap kali ini bab 3 ku udah bener. Semoga langsung di
Acc.
Besok lusa, tgl 23 Juni
2014, setelah interview di PT. Batara Indah, mampir dulu ke Carrefour beli copy
paper. Karena kertasku udah habis. Ketemu teman-teman kerjaku dulu disana.
Terus langsung ke Sigma. Mau bimbingan. Ternyata bapak Irfannya nggak ada, udah
pulang. Seharian aja di kampus. Ngobrol sama yang lain sampai sore. Pas mau
pulang, mbak Nurmala bilang pak Irfan baru aja datang. Ada di Lab TK. Nanggung,
jadi langsung deh sekalian aku bimbingan. Mungkin hari itu apes banget. Pas
bimbingan. Berdua aja dengan pak Irfan. Mati lampu. Di luar hujan. Pak Irfan
sampai harus nyalain senter di handphonenya untuk mengkoreksi babku. Dan aku
paling takut kalau mati lampu dan hujan itu barengan datang. Kalau nggak karena
bimbingan dan menghormati Pak Irfan, udah cabut dari sana. Dan masih revisi. Revisinya masih harus
dirapikan, tugas dan wewenang juga jadi malah nggak rapi. Dan flowmapku walau
sebenarnya udah benar, tapi ribet. Dan aku nggak bisa menjelaskan secara lancar
flowmap aku itu. Pak Irfan nanya lihat dari mana. Aku bilang diajarin teman
padahal suerr, aku bikin sendiri dan aku belajar dari google dan kenapa pas disuruh jelasin
aku malah terbata-bata. Dan kalimat di masalah yang dihadapi serta usulan
pemecahan masalah, kalimatku rancu. Ini lebih berantakan dari kemarin. Setelah
bimbingan. Benar banget, hujan deras. Sampai baliho pada ambruk, angin kencang
dan sigma banjir, bahkan mushola juga rembes. Dan awet bener hujannya. Sampai
maghrib belum juga kelar. Dan aku nggak ada yang jemput. Shalat pun numpang di
rumah ibu kantin, air mati. Kayaknya hari ini nggak ada keberuntungan. Mungkin
udah dihabiskan kemarin. Dan aku bingung mau pulang gimana. Angkot tentu nggak
ada lagi. Nelpon bapak, dia pulang larut. Nelpon piki dia juga baru pulang
kehujanan. Dan akhirnya.... piki bersedia jemput. Tapi hujan nggak juga
berenti. Jam 9 malam aku pulang. Bayangin aku keluar rumah jam 8 pagi, pulang
jam 9 malam, inikah anak gadis jaman sekarang, pergi pagi pulang malam demi Tugas Akhir......Pulang ke rumah aku mau memperbaiki bab tapi rasanya badanku
semuanya sakit. Kecapekan. Aku tertidur dengan laptop masih menyala. Dan mungkin
orangtuaku mengerti, besoknya aku nggak dibangunkan. Aku kesiangan.
Datang ke kampus, nggak
ada siapa-siapa. Aku akhirnya ke rumah Ema. Aku lanjut perbaiki bab 3 ku di
rumah ema. Sekalian curhat betapa susahnya bimbingan kali ini, nggak seperti
pembimbing lama. Sore baru pulang. Dan aku periksa lagi bab ku. Besoknya tgl 25
Juni 2014. Aku datang sore. Aku bimbingan lagi. Dan di Acc. Syukurlah. Pak
Irfan nanya kok aliran sistemnya jadi sedikit. Aku bilang sengaja dikurangi
biar nggak banyak gambar flowmapnya, biar nggak ribet jelasinnya. Di bilang bagus. Siip,
kelar udah dengan Pak Irfan.
Tanggal 30 Juni 2014,
aku mulai bimbingan lagi dengan Pak Kadafi Bab 3. Karena kemarin liburan bulan
puasa. Dan bukan nasibku kayaknya kalau nggak ada revisi. Tugas dan wewenang
disuruh kurangi, sistem berjalan diperbaiki, flowmap keliru, dan aku harus
nambah aliran barang masuk, flowmap dan otomatis program pun pasti akan nambah.
Berdebat pun rasanya percuma. Karena omongan dosen pasti masuk akal dan aku
selalu merasa mereka benar. Dan mau nggak mau aku perbaiki juga. Besoknya
tanggal 1 Juli, bimbingan lagi. Nambah sistem barang masuk, aliran sistem
berjalan masih harus diperbaiki. Tugas dan wewenang udah benar. Dan aku
perbaiki lagi secepatnya karena aku nggak mau berlama-lama. Tanggal 2 Juni aku
bimbingan lagi. Aku fikir aku pasti di Acc tapi ternyata masih salah. Aduh,
bodohnya aku ini. Salah mulu. Besoknya tanggal 3 Juni bimbingan lagi. Tapi
flowmap barang masuk masih kurang benar. Tapi di Acc, mungkin Pak Kadafi udah
kasihan sama aku.
Dan besoknya mulailah
hari-hariku mengerjakan bab 4. Referensinya dapat dari searching di internet dan dari teman.
Karena walaupun udah fotocopy TA punya alumni tahun lalu. Masih bingung.
Lebih baik cari di internet. Dan mulailah mengetik dan mengetik, gambar diagram dan lain2.Tanggal 7 Juli
2014, mulai bimbingan dengan Pak Irfan. Lama juga nggak ketemu bapak itu.
Habisnya bimbingan dengan Pak Kadafi lama kelarnya. Flowchartku di
revisi, DFD juga. Aku udah kira sih, soalnya aku bimbingan supaya tau salah aku
dimana. Wajarlah kalau salah. Flowchartnya dibuat terpisah per form. Ntar baru
kalau bener, demo program. Programku juga masih ada error. Terus dia
minta aku baca buku Jogiyanto atau Whitten, di situ lengkap, Flowchart, DFD,
kamus data dan spesifikasi proses ada semua. Dan dia minta aku cari tentang
pengertian Join dan View dalam SQL serta redudansi di database. Berdasarkan
buku. Intinya dia bilang aku harus bertapa, baru dia nanya hasil pertapaanku
lagi begitu aku bimbingan lagi. Dan aku menerimanya dengan ikhlas tapi kemudian
berubah jadi nggak ikhlas karena hanya aku yang diperlakukannya seperti itu.
Yang lain kagak. Bapak ini sentimen bener sama aku. Disitu semua pikiran negatif datang rame-rame di otakku. Tapi masih aku turutin juga demi Acc. Aku nggak mau berlama-lama bimbingan.
Aku cari redudansi, join, view. Dan aku udah niat akan membaca buku Jogiyanto
atau Whitten. Tapi aku sama sekali nggak baca, karena buku itu hanya ada di MDP
dan aku nggak mau ke sana kalau temanku nggak ada disana. Aku nggak mau
sendirian karena takut. Aku bukan mahasiswa sana. Lagipula buku itu luar biasa
tebalnya. Buku favorit Pak Irfan,,,tebelnya bisa jadi pengganti bantal buat tidur...
Setelah 3 hari aku
bimbingan lagi tanggal 10 Juli 2014. Dia nggak nanya tentang pertapaanku. Tuh
kan dikerjain. Untuk nggak jadi baca buku itu. Masih revisi flowchart penjualan dan barang masuk. DFD 0 dan
rinci juga revisi, tadi dia ngajarin. Kayaknya aku nyambung dan paham. pikiranku mulai terbuka. Terus
tadi sekalian demo program. Nggak ada masalah dengan program. Terus nggak di
kampus atau di rumah aku kerjain Bab 4, aku sampai-sampai lupa makan, lupa
mandi dan kurang tidur. Tidur pun di kursi lupa sama kasur. Untung nggak lupa rumah. Rasanya capek luar biasa. Tanggal 12 Juli bimbingan lagi. Masih perbaiki flowchart. Tanda
panahnya salah. Terus nunjukin bab 5 kesimpulan juga direvisi, kasih lihat
daftar pustaka, setelah sesuai dengan landasan teori, di cek satu-satu. Paling
diurutkan sesuai abjad. Acc bab 4 tapi bab 5 belum. Lusa tanggal 14 Juli
bimbingan lagi dengan Pak Irfan. Dia bilang kan udah di Acc, tapi dia nggak
nulis Acc bab 5. Sekalian aku minta cek DFD dan bab 5 ku. Walaupun Acc,
punyaku masih salah. Ketahuan kan betapa jauhnya perbedaan ilmu yang dimiliki
pak Irfan dan aku. Tentu jauh lebih pintar dia. Kan duluan dia sekolah. Dan aku jadi mengerti
kesalahanku dan tau cara memperbaikinya.
Lusanya tanggal 16 Juli
2014, bimbingan lagi sama Pak Kadafi. Mestinya kemarin, tapi aku kemarin
tiba-tiba sakit. Mataku digigit serangga dan bengkak parah. Masih bengkak sih
tapi nggak separah kemarin. Dilihat bab aku. Flowchartnya aja dulu yang diperbaiki.
Sesuai dengan aliran sistem punya Palcomtech. Dia kasih contoh gambar dan aku harus
pelajari dan diterapkan di bab ku. Dan aku sama sekali nggak mengerti dan
mulailah aku bingung. Tapi akhirnya aku kerjakan juga. Searching di internet,
seharian, semalaman demi bisa membuat flowchart yang dia mau. Dan akhirnya
berhasil. Hanya flowchart tapi cukup membuatku terpaksa begadang. Besoknya
bimbingan lagi, flowchart bener. DFD aku diperbaiki. Juga kamus data. Sama
seperti Pak Irfan, beliau juga ngajarin. Digambarin. Dan aku disuruh nambah
ERD. Padahal aku bilang itu nggak ada di buku panduan tapi tetap permintaannya
mana bisa ditolak. Karena sebenarnya baik Pak Irfan atau Pak Kadafi meminta
dengan cara yang lembut. Nggak kayak pembimbing yang katanya serem, susah, dan darah tinggi yang sering diceritakan
di film atau novel-novel. Dan aku perbaiki DFD seperti yang dia mau. Terus aku
searching contoh ERD di internet. Dan aku membuat ERD ku sendiri. Karena aku
mengandalkan internet untuk belajar. Besoknya mau bimbingan tapi semua dosen
nggak ada karena pada shooting buat lebaran. Sabtunya aku bimbingan lagi. Tanggal 19 Juli.
DFD udah bener, tapi ERD masih kurang. Aku langsung perbaiki di kampus. Nggak
ngerti. Aku menghadap lagi. Aku minta dia ngajarin karena aku kesulitan kali
ini. Aku diajarin Pak Kadafi dan Pak Irfan. Tapi masih ada PR, aku harus cari
tau istilah dari ERD ku karena beda. Katanya ada di buku Fathansyah. Aku
langsung perbaiki, langsung print, dan bimbingan di hari yang sama. Dia kaget,
cepat banget aku revisi. Iyalah, aku nggak mau lama-lama bimbingan. Tapi Ternyata masih keliru. Aku merasa kok susah banget.
Dia bilang ntar senin bimbingan lagi. Bapak Kadafi juga mau cari tau istilahnya
di buku Fathansyah, dia punya buku itu, ntar dia bawa. Dia janji senin.
Seninnya tanggal 21 Juni bimbingan lagi. Tapi masih belum ketemu istilah itu.
Dan dia juga lupa bawa bukunya. Aku minta di Acc, masa’ hanya gara-gara ERD,
bahkan bapak itu belum lihat program aku sama sekali. Dia bilang dia percaya
dengan programku dan nggak perlu memeriksanya lagi. Akhirnya dia tulis Acc,
tapi belum ditandatanganinya. Kalau belum dapat istilah itu. Jadinya seharian
aku cari tau di internet. Dan akhirnya dapat. Agregasi nama istilah tersebut.
Besoknya aku mau meminta tanda tangan bapak itu. Tapi bapak itu kayaknya sibuk
rapat. Aku jadi segan. Aku tungguin aja sampai dia nggak sibuk. Nggak taunya
bapak itu pulang sama Pak Irfan. Hadeh..... udah nungguin, akhirnya aku niat.
Besok aku datang mesti pagi-pagi sekali, biar bisa ketemu Pak Kadafi sebelum
dia sibuk. Besoknya tanggal 23 aku udah berada di kampus jam 8 pagi.
Sampai-sampai Edi komen, kurang pagi aku datang. Aku tunggu di FO. Pak Kadafi
datang jam 9, Pak Kadafi menyapa dan nanya, mau bimbingan? Aku jawab kan
udah, tinggal kurang tanda tangan lagi. Terus dia tanda tangan dan aku sebutin
istilah Agregasi. Dia bilang nah benar. Tujuan dia agar kalau aku ditanya
penguji aku bisa jawab. Duh baik bener bapak itu...
Dan selesailah sudah.
Dan akhirnya aku menyadari. Apa tujuan dosen pembimbing revisi mahasiswanya.
Itu sangat terasa. Terutama aku. Awalnya mungkin aku kesal seolah dipersulit
mereka tapi, di hatiku timbul kesadaran bahwa mereka mau aku bisa. Mereka mau
hasil tugas akhirku sempurna sehingga kalau di uji pas sidang nanti, aku mampu
dan percaya diri dengan TA ku, dan aku bisa menjawab setiap pertanyaan penguji
dengan baik. Aku menyadari, awalnya aku nggak ngerti, malah nggak tau cara
bikin flowchart, DFD, ERD, menggunakan visio pun aku nggak pernah. Menganalisis
sistem pun aku nggak bisa. Dan program juga aku bisa sedikit-sedikit. Tapi
karena mereka, secara langsung nggak langsung mereka banyak memberi pelajaran
padaku. Dengan revisi mereka mau aku berfikir dan belajar. Dan aku berterimakasih, mereka mau meluangkan waktu untuk melihat hasil TA ku. Padahal mereka
capek, pusing, dan sibuk. Tapi mereka mau menyempatkan diri untuk melihat dan
mengkoreksi TA ku. Padahal mungkin bagi mereka aku salah satu mahasiswa merepotkan, dan aku juga awalnya berfikir mereka pembimbing paling merepotkan di antara yang lain. Tapi semua fikiran negatifku yang dulu-dulu mendadak lenyap.
Berganti rasa terima kasih. Kadang diam-diam aku sering stalking mereka berdua
di facebook. Biasalah aku jadi secret admirer mereka sekarang. Mereka jadi sasaran ke-kepo-an ku sekarang. Makasih Pak
Irfan, Pak Kadafi. Aku jadi menyayangi Anda berdua. Dan sebenarnya Anda berdua
sudah jadi dosen favoritku. Walaupun banyak yang bilang Anda begini, begitu, susah Acc lah.
Aku nggak peduli. Aku tetap menganggap Anda berdua adalah orang yang sangat
berjasa dalam hidupku. Rasanya aku ingin mengobrol lama sambil minum kopi
dengan Anda berdua. Berharap Anda berdua jadi temanku. buat sharing atau
apalah. Tapi aku masih segan sama Anda. Tapi walau bagaimanapun. Aku merasa sangat
berterimakasih kepada Anda berdua.......