Jumat, 22 Agustus 2014

Cerita Bimbingan (Terimakasih Dosen Pembimbing)

Buat Bapak Irfan Dwi Jaya dan Bapak Muhamad Kadafi


Sebenarnya aku bingung mau mulai dari mana. Karena awalnya aku cuma mau nulis di catatan harianku saja. Ini mengenai rasa terima kasihku kepada pembimbingku. Sudah jadi sifat alami manusia, merasa sangat berterimakasih dan terharu terhadap orang-orang sangat berjasa dalam hidupnya, begitu pula denganku. Padahal awalnya perasaanku nggak begini, tapi kemudian akhirnya aku mengerti. Kadang aku nggak suka kepada seseorang yang menurutku menyebalkan tapi kemudian aku menyadari kalau sebenarnya orang yang menyebalkan itu sangat peduli padaku. Setidaknya itu yang aku rasakan.
Setelah ganti pembimbing, karena pembimbing lamaku mengundurkan diri. Aku mendapat pembimbing baru yang nggak aku kenal sama sekali. Namanya Bapak Irfan Dwi Jaya, M.Kom dan satu lagi Bapak Muhamad Kadafi, M.Kom. Nggak lama setelah tau pembimbingku yang baru, aku pun bimbingan. Tanggal 12 Juni 2014, aku bimbingan pertama kali dengan Pak Irfan. Awalnya takut-takut, karena aku nggak kenal sama sekali. Dia pembimbing 2. Pak Irfan itu tampangnya kayak orang India. Manis sih. Usianya masih muda, paling 27,28 tahun dan sudah lulusan S2. Pak Kadafi juga manis, masih muda sama kayak Pak Irfan dan kata temanku dia itu cucok. Mereka sahabat karib. Kemana-mana selalu bersama. Masih muda, udah S2, Ck...Ck... Kembali lagi soal bimbingan. Aku menyerahkan bab 2 ku. Karena aku udah seminar, jadi bab 1 nggak diperiksa lagi. Kemudian dilihatnya dari awal sampai akhir isi babku. Aku fikir nggak terlalu banyak kesalahan. Nggak taunya abis dicoret-coret. 15 dari 18 halaman dilipat, karena nggak guna sama sekali. Yang terpakai cuma 3 halaman dan itupun dicoret. Nggak ada yang benar. Dan dia menjelaskan apa saja yang harus diperbaiki. Kalau bisa landasan teori referensinya dari buku terbitan tahun 2010 ke atas. Dan aku berfikir omongannya masuk akal dan benar. Dan semenjak hari itu aku bolak balik perpustakaan, toko buku, dan referensi TA alumni tahun lalu serta searching di internet untuk cari referensi buku tahun 2010 ke atas. Lama aku cari. Ada juga referensi dari teman. Seminggu kemudian aku bimbingan, tanggal 18 Juni 2014. Masih takut-takut, mungkin perasaanku saja, karena belum kenal. Walaupun bapak itu manis tapi aku segan. Mending menghadapi dosen cewek. Ada fitri yang juga mau bimbingan bab 4. Jadi bareng dia biar nggak takut. Dilihatnya dan di Acc sih padahal nggak semua tahun 2010 ke atas. Ada yang di bawahnya karena aku benar-benar nggak menemukannya. Dan celakanya. Disitu ada kutipan dari buku analisis sistem yang aku salah menulis pengarangnya. Dan bapak itu tau pasti. Benar-benar teliti tuh orang. Aku nggak nyangka dia tau semua kutipan dan pengarang buku-buku kuliah. Mana bisa ngeles. Harusnya aku menulis “Whitten” tapi aku menulis “Written”. Bapak itu minta aku kasih lihat bukunya. Dan aku nggak tau seperti apa bentuk buku itu karena aku nggak punya dan kutipan itu aku dapat dari teman. Aku bilang aku udah cari di toko buku tapi nggak ada. Dia tau buku itu nggak ada lagi karena dia punya buku Whitten tersebut dan dia bilang penulisnya lebih dari satu orang, dia beli di bandung book store. Aku malah ingin pinjam punya dia aja tapi dia nggak mau. Akhirnya dapat tugas baru. Aku disuruh cari buku itu sampai dapat dan fotocopy kutipannya. Harus dapat. Apes bener. Aku jadi minta tolong temanku untuk fotoin buku itu, selengkap-lengkapnya. Untung ada. Kalau nggak, kan aku bingung kalau ditanya.
Di hari yang sama aku langsung bimbingan ke pembimbing 1, Pak Kadafi. Dengan bab 2 yang ada coretan Pak Irfan. Ini lebih menyebalkan lagi. Pertama Pak Kadafi minta bab 1. Aku nggak bawa. Aku bilang kan itu ada di proposal. Terus dia minta proposal. Aku nggak bawa. Ada di laptop. Aku bilang ada di FO. Akhirnya aku pinjam proposalku di FO. Kasih lihat Pak Kadafi. Isi proposalku ternyata salah. Kan itu dari pembimbing lama. Besok dia minta bab 1 aku. Aku fikir tinggal hapus landasan teorinya aja. Gampang. Eh dia bilang kalau bisa siang atau sore ini aku bawa bab 1 nya. Tapi aku fikir besok aja. Soalnya ada acara ultahku di Invist bareng anak-anak yang lain. Ntar dululah mikirin bimbingan. Malamnya baru aku kerjain bab 1, aku hapus landasan teori, aku revisi lagi dikit supaya nggak banyak revisi. Dan aku perbaiki lagi bab 2. Besoknya aku menghadap Pak Kadafi dan membawa bab 1 dan 2 ku. Apa yang terjadi. Bab 1 ku habis kena coret. Lembar konsultasi itu habis oleh revisi. Salah semua yang udah kelar dibimbing pembimbing lama. Dari A sampai Z semua salah. Dan bab 2, aku disuruh cari 3 pengertian dari masing-masing teori berikut kesimpulannya yang aku simpulkan sendiri. Mau nggak mau aku mulai berfikir. Aku nggak langsung  pulang, aku di kampus seharian cari referensi buku dari internet, toko buku, tanya Agung. Agung sama Adit seharian menemaniku di Sigma 3. Bolak balik perpustakaan sigma. Ke Gramedia Atmo, Gramedia PS.  By angkot. Sampai dapat semua apapun yang diminta Pak Kadafi. Meskipun susah dan kesal hati. Tetap aku kerjakan karena dia pembimbingku dan aku butuh Acc dari dia. Makan pun aku telat. Jam setengah 5 baru makan siang, itupun Agung yang bantu beli nasi bungkus di luar, padahal aku juga nggak sarapan. Ntah rasa lapar pergi kemana. Sorenya Kila datang ke kampus. Aku udah mau pulang. Tapi ku sempatkan mampir ke Gramedia karena referensiku masih ada yang kurang. Untung ketemu. Aku pulang lewat maghrib. Untung masih ada angkot. Setelah shalat, aku lanjut lagi revisi bab 1. Pak Kadafi menulis semua apa-apa yang harus aku perbaiki. Sebenarnya dia benar. Memang apa yang dikatakannya semuanya masuk akal. Aku cari contoh skripsi di internet untuk bantu-bantu mikir. Dan sampai jam 2 malam baru selesai. Untuk ngeprint di rumah. Kalau dihitung-hitung banyak sudah keberuntunganku. Besok, pagi-pagi aku datang ke kampus. Pak Kadafi udah duduk manis di Lab MI. Bab 1 dan 2 ku di Acc. Nggak sia-sia seharian dan semalam suntuk kerjainnya. Cuma ada sedikit revisi dan lanjut bab 3.  Aku langsung lanjut kerjain bab 3 di Sigma 3. Bareng Ulala.
Besoknya sabtu tanggal 21 Juni 2014 aku bimbingan lagi bab 3 dengan Pak Irfan. Aku tentu lebih pede karena aku dapat buku yang bapak itu minta. Dan mulailah aku bimbingan. Kalau sejarah perusahaan oke, Cuma tinggal dirapikan aja. Terus tugas dan wewenang, tanggung jawab kepada dan bawahan di suruh hapus dan dirapikan, kasih nomor. Dan aliran sistem berjalan ini revisi juga gambar aliran sistemnya, aku kan pake DFD, bapak itu saranin pake flowmap aja. Terus dia ajarin cara bikin flowmap. Dan dia nanya apa aku kerja di perusahaan tempat aku penelitian. Aku bilang nggak. Karena katanya biasanya mahasiswa meneliti di tempat dia kerja. Dan aku bilang aku udah dapat buku karangan Whitten, Bentley dan Dittman yang dia minta. Tapi hanya foto Dan lebih menyebalkan lagi. Dia nggak minta aku kasih lihat bukti buku itu. Dia hanya tertawa. Sialan !! Dan tiba-tiba aku fikir bapak ini tidak menakutkan seperti yang aku fikirkan selama ini. Aku lega. Langsung aku revisi malamnya. Aku nggak pernah bikin flowmap sebelumnya. Aku lihat contoh di internet flowmap penjualan. Aku sesuaikan dengan perusahaan tempatku meneliti. Menggunakan visio untuk pertama kalinya, kaku. Belum terbiasa jadi lama bikinnya. Aku print beberapa kali sampai aku rasa ini flowmap yang sesuai. Aku harap kali ini bab 3 ku udah bener. Semoga langsung di Acc.
Besok lusa, tgl 23 Juni 2014, setelah interview di PT. Batara Indah, mampir dulu ke Carrefour beli copy paper. Karena kertasku udah habis. Ketemu teman-teman kerjaku dulu disana. Terus langsung ke Sigma. Mau bimbingan. Ternyata bapak Irfannya nggak ada, udah pulang. Seharian aja di kampus. Ngobrol sama yang lain sampai sore. Pas mau pulang, mbak Nurmala bilang pak Irfan baru aja datang. Ada di Lab TK. Nanggung, jadi langsung deh sekalian aku bimbingan. Mungkin hari itu apes banget. Pas bimbingan. Berdua aja dengan pak Irfan. Mati lampu. Di luar hujan. Pak Irfan sampai harus nyalain senter di handphonenya untuk mengkoreksi babku. Dan aku paling takut kalau mati lampu dan hujan itu barengan datang. Kalau nggak karena bimbingan dan menghormati Pak Irfan, udah cabut dari sana. Dan masih revisi. Revisinya masih harus dirapikan, tugas dan wewenang juga jadi malah nggak rapi. Dan flowmapku walau sebenarnya udah benar, tapi ribet. Dan aku nggak bisa menjelaskan secara lancar flowmap aku itu. Pak Irfan nanya lihat dari mana. Aku bilang diajarin teman padahal suerr, aku bikin sendiri dan aku belajar dari google dan kenapa pas disuruh jelasin aku malah terbata-bata. Dan kalimat di  masalah yang dihadapi serta usulan pemecahan masalah, kalimatku rancu. Ini lebih berantakan dari kemarin. Setelah bimbingan. Benar banget, hujan deras. Sampai baliho pada ambruk, angin kencang dan sigma banjir, bahkan mushola juga rembes. Dan awet bener hujannya. Sampai maghrib belum juga kelar. Dan aku nggak ada yang jemput. Shalat pun numpang di rumah ibu kantin, air mati. Kayaknya hari ini nggak ada keberuntungan. Mungkin udah dihabiskan kemarin. Dan aku bingung mau pulang gimana. Angkot tentu nggak ada lagi. Nelpon bapak, dia pulang larut. Nelpon piki dia juga baru pulang kehujanan. Dan akhirnya.... piki bersedia jemput. Tapi hujan nggak juga berenti. Jam 9 malam aku pulang. Bayangin aku keluar rumah jam 8 pagi, pulang jam 9 malam, inikah anak gadis jaman sekarang, pergi pagi pulang malam demi Tugas Akhir......Pulang ke rumah aku mau memperbaiki bab tapi rasanya badanku semuanya sakit. Kecapekan. Aku tertidur dengan laptop masih menyala. Dan mungkin orangtuaku mengerti, besoknya aku nggak dibangunkan. Aku kesiangan.
Datang ke kampus, nggak ada siapa-siapa. Aku akhirnya ke rumah Ema. Aku lanjut perbaiki bab 3 ku di rumah ema. Sekalian curhat betapa susahnya bimbingan kali ini, nggak seperti pembimbing lama. Sore baru pulang. Dan aku periksa lagi bab ku. Besoknya tgl 25 Juni 2014. Aku datang sore. Aku bimbingan lagi. Dan di Acc. Syukurlah. Pak Irfan nanya kok aliran sistemnya jadi sedikit. Aku bilang sengaja dikurangi biar nggak banyak gambar flowmapnya, biar nggak ribet jelasinnya. Di bilang bagus. Siip, kelar udah dengan Pak Irfan.
Tanggal 30 Juni 2014, aku mulai bimbingan lagi dengan Pak Kadafi Bab 3. Karena kemarin liburan bulan puasa. Dan bukan nasibku kayaknya kalau nggak ada revisi. Tugas dan wewenang disuruh kurangi, sistem berjalan diperbaiki, flowmap keliru, dan aku harus nambah aliran barang masuk, flowmap dan otomatis program pun pasti akan nambah. Berdebat pun rasanya percuma. Karena omongan dosen pasti masuk akal dan aku selalu merasa mereka benar. Dan mau nggak mau aku perbaiki juga. Besoknya tanggal 1 Juli, bimbingan lagi. Nambah sistem barang masuk, aliran sistem berjalan masih harus diperbaiki. Tugas dan wewenang udah benar. Dan aku perbaiki lagi secepatnya karena aku nggak mau berlama-lama. Tanggal 2 Juni aku bimbingan lagi. Aku fikir aku pasti di Acc tapi ternyata masih salah. Aduh, bodohnya aku ini. Salah mulu. Besoknya tanggal 3 Juni bimbingan lagi. Tapi flowmap barang masuk masih kurang benar. Tapi di Acc, mungkin Pak Kadafi udah kasihan sama aku.
Dan besoknya mulailah hari-hariku mengerjakan bab 4. Referensinya dapat dari searching di internet dan dari teman. Karena walaupun udah fotocopy TA punya alumni tahun lalu. Masih bingung. Lebih baik cari di internet. Dan mulailah mengetik dan mengetik, gambar diagram dan lain2.Tanggal 7 Juli 2014, mulai bimbingan dengan Pak Irfan. Lama juga nggak ketemu bapak itu. Habisnya bimbingan dengan Pak Kadafi lama kelarnya.  Flowchartku di revisi, DFD juga. Aku udah kira sih, soalnya aku bimbingan supaya tau salah aku dimana. Wajarlah kalau salah. Flowchartnya dibuat terpisah per form. Ntar baru kalau bener, demo program. Programku juga masih ada error.  Terus dia minta aku baca buku Jogiyanto atau Whitten, di situ lengkap, Flowchart, DFD, kamus data dan spesifikasi proses ada semua. Dan dia minta aku cari tentang pengertian Join dan View dalam SQL serta redudansi di database. Berdasarkan buku. Intinya dia bilang aku harus bertapa, baru dia nanya hasil pertapaanku lagi begitu aku bimbingan lagi. Dan aku menerimanya dengan ikhlas tapi kemudian berubah jadi nggak ikhlas karena hanya aku yang diperlakukannya seperti itu. Yang lain kagak. Bapak ini sentimen bener sama aku.  Disitu semua pikiran negatif datang rame-rame di otakku. Tapi masih aku turutin juga demi Acc. Aku nggak mau berlama-lama bimbingan. Aku cari redudansi, join, view. Dan aku udah niat akan membaca buku Jogiyanto atau Whitten. Tapi aku sama sekali nggak baca, karena buku itu hanya ada di MDP dan aku nggak mau ke sana kalau temanku nggak ada disana. Aku nggak mau sendirian karena takut. Aku bukan mahasiswa sana. Lagipula buku itu luar biasa tebalnya. Buku favorit Pak Irfan,,,tebelnya bisa jadi pengganti bantal buat tidur...
Setelah 3 hari aku bimbingan lagi tanggal 10 Juli 2014. Dia nggak nanya tentang pertapaanku. Tuh kan dikerjain. Untuk nggak jadi baca buku itu. Masih revisi flowchart penjualan dan barang masuk. DFD 0 dan rinci juga revisi, tadi dia ngajarin. Kayaknya aku nyambung dan paham. pikiranku mulai terbuka. Terus tadi sekalian demo program. Nggak ada masalah dengan program. Terus nggak di kampus atau di rumah aku kerjain Bab 4, aku sampai-sampai lupa makan, lupa mandi dan kurang tidur. Tidur pun di kursi lupa sama kasur.  Untung nggak lupa rumah. Rasanya capek luar biasa. Tanggal 12 Juli bimbingan lagi. Masih perbaiki flowchart. Tanda panahnya salah. Terus nunjukin bab 5 kesimpulan juga direvisi, kasih lihat daftar pustaka, setelah sesuai dengan landasan teori, di cek satu-satu. Paling diurutkan sesuai abjad. Acc bab 4 tapi bab 5 belum. Lusa tanggal 14 Juli bimbingan lagi dengan Pak Irfan. Dia bilang kan udah di Acc, tapi dia nggak nulis Acc bab 5.  Sekalian aku minta cek DFD dan bab 5 ku. Walaupun Acc, punyaku masih salah. Ketahuan kan betapa jauhnya perbedaan ilmu yang dimiliki pak Irfan dan aku. Tentu jauh lebih pintar dia. Kan duluan dia sekolah. Dan aku jadi mengerti kesalahanku dan tau cara memperbaikinya.
Lusanya tanggal 16 Juli 2014, bimbingan lagi sama Pak Kadafi. Mestinya kemarin, tapi aku kemarin tiba-tiba sakit. Mataku digigit serangga dan bengkak parah. Masih bengkak sih tapi nggak separah kemarin. Dilihat bab aku. Flowchartnya aja dulu yang diperbaiki. Sesuai dengan aliran sistem punya Palcomtech. Dia kasih contoh gambar dan aku harus pelajari dan diterapkan di bab ku. Dan aku sama sekali nggak mengerti dan mulailah aku bingung. Tapi akhirnya aku kerjakan juga. Searching di internet, seharian, semalaman demi bisa membuat flowchart yang dia mau. Dan akhirnya berhasil. Hanya flowchart tapi cukup membuatku terpaksa begadang. Besoknya bimbingan lagi, flowchart bener. DFD aku diperbaiki. Juga kamus data. Sama seperti Pak Irfan, beliau juga ngajarin. Digambarin. Dan aku disuruh nambah ERD. Padahal aku bilang itu nggak ada di buku panduan tapi tetap permintaannya mana bisa ditolak. Karena sebenarnya baik Pak Irfan atau Pak Kadafi meminta dengan cara yang lembut. Nggak kayak pembimbing yang katanya serem, susah, dan darah tinggi yang sering diceritakan di film atau novel-novel. Dan aku perbaiki DFD seperti yang dia mau. Terus aku searching contoh ERD di internet. Dan aku membuat ERD ku sendiri. Karena aku mengandalkan internet untuk belajar. Besoknya mau bimbingan tapi semua dosen nggak ada karena pada shooting buat lebaran. Sabtunya aku bimbingan lagi. Tanggal 19 Juli. DFD udah bener, tapi ERD masih kurang. Aku langsung perbaiki di kampus. Nggak ngerti. Aku menghadap lagi. Aku minta dia ngajarin karena aku kesulitan kali ini. Aku diajarin Pak Kadafi dan Pak Irfan. Tapi masih ada PR, aku harus cari tau istilah dari ERD ku karena beda. Katanya ada di buku Fathansyah. Aku langsung perbaiki, langsung print, dan bimbingan di hari yang sama. Dia kaget, cepat banget aku revisi. Iyalah, aku nggak mau lama-lama bimbingan. Tapi Ternyata masih keliru. Aku merasa kok susah banget. Dia bilang ntar senin bimbingan lagi. Bapak Kadafi juga mau cari tau istilahnya di buku Fathansyah, dia punya buku itu, ntar dia bawa. Dia janji senin. Seninnya tanggal 21 Juni bimbingan lagi. Tapi masih belum ketemu istilah itu. Dan dia juga lupa bawa bukunya. Aku minta di Acc, masa’ hanya gara-gara ERD, bahkan bapak itu belum lihat program aku sama sekali. Dia bilang dia percaya dengan programku dan nggak perlu memeriksanya lagi. Akhirnya dia tulis Acc, tapi belum ditandatanganinya. Kalau belum dapat istilah itu. Jadinya seharian aku cari tau di internet. Dan akhirnya dapat. Agregasi nama istilah tersebut. Besoknya aku mau meminta tanda tangan bapak itu. Tapi bapak itu kayaknya sibuk rapat. Aku jadi segan. Aku tungguin aja sampai dia nggak sibuk. Nggak taunya bapak itu pulang sama Pak Irfan. Hadeh..... udah nungguin, akhirnya aku niat. Besok aku datang mesti pagi-pagi sekali, biar bisa ketemu Pak Kadafi sebelum dia sibuk. Besoknya tanggal 23 aku udah berada di kampus jam 8 pagi. Sampai-sampai Edi komen, kurang pagi aku datang. Aku tunggu di FO. Pak Kadafi datang jam 9,  Pak Kadafi menyapa dan nanya, mau bimbingan? Aku jawab kan udah, tinggal kurang tanda tangan lagi. Terus dia tanda tangan dan aku sebutin istilah Agregasi. Dia bilang nah benar. Tujuan dia agar kalau aku ditanya penguji aku bisa jawab. Duh baik bener bapak itu...

Dan selesailah sudah. Dan akhirnya aku menyadari. Apa tujuan dosen pembimbing revisi mahasiswanya. Itu sangat terasa. Terutama aku. Awalnya mungkin aku kesal seolah dipersulit mereka tapi, di hatiku timbul kesadaran bahwa mereka mau aku bisa. Mereka mau hasil tugas akhirku sempurna sehingga kalau di uji pas sidang nanti, aku mampu dan percaya diri dengan TA ku, dan aku bisa menjawab setiap pertanyaan penguji dengan baik. Aku menyadari, awalnya aku nggak ngerti, malah nggak tau cara bikin flowchart, DFD, ERD, menggunakan visio pun aku nggak pernah. Menganalisis sistem pun aku nggak bisa. Dan program juga aku bisa sedikit-sedikit. Tapi karena mereka, secara langsung nggak langsung mereka banyak memberi pelajaran padaku. Dengan revisi mereka mau aku berfikir dan belajar. Dan aku berterimakasih, mereka mau meluangkan waktu untuk melihat hasil TA ku. Padahal mereka capek, pusing, dan sibuk. Tapi mereka mau menyempatkan diri untuk melihat dan mengkoreksi TA ku. Padahal mungkin bagi mereka aku salah satu mahasiswa merepotkan, dan aku juga awalnya berfikir mereka pembimbing paling merepotkan di antara yang lain. Tapi semua fikiran negatifku yang dulu-dulu mendadak lenyap. Berganti rasa terima kasih. Kadang diam-diam aku sering stalking mereka berdua di facebook. Biasalah aku jadi secret admirer mereka sekarang. Mereka jadi sasaran ke-kepo-an ku sekarang. Makasih Pak Irfan, Pak Kadafi. Aku jadi menyayangi Anda berdua. Dan sebenarnya Anda berdua sudah jadi dosen favoritku. Walaupun banyak yang bilang Anda begini, begitu, susah Acc lah. Aku nggak peduli. Aku tetap menganggap Anda berdua adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupku. Rasanya aku ingin mengobrol lama sambil minum kopi dengan Anda berdua. Berharap Anda berdua jadi temanku. buat sharing atau apalah. Tapi aku masih segan sama Anda. Tapi walau bagaimanapun. Aku merasa sangat berterimakasih kepada Anda berdua.......



Bpk. Irfan Dwi Jaya (kiri) &
Bpk. Muhamad Kadafi (kanan)

Jumat, 08 Agustus 2014

Gank Ulala

Ulala Gank
Awalnya sih hanya kumpul2, berbagi cerita, ilmu, bergosip, curhat dan lain2... Karena kita semua adalah mahasiswa transisi dari kampus lain yang sekarang kuliah di Amik Sigma Palembang. Gak tau kenapa teman2 kampus selain kami menamakan kami "gank ulala", karena salah satu teman kami yang bernama Andreas sering bilang "ulala". Jadinya semenjak itu kami semua dinamakan Gank Ulala, nggak apa2 juga sih, lucu. Awalnya kami hanya dikit. Tapi karena saling membutuhkan, tolong menolong, istilahnya simbiosis mutualisme, kami makin banyak, walaupun nggak banyak banget. pertama kali kami semua nggak saling kenal. Awalnya aku juga sendirian. Tapi ada beberapa cowok pindahan juga dari LPBMI yakni Andreas, Kak Adi, Wisnu, Hakim, Ranggi, Robel, Kak Wawan, Suanda. Tiga terakhir kuliah malam, yang lain pagi. mereka pindahnya bareng2. Aku sendirian dari Binas. Sebagai makhluk sosial, Aku harus punya teman donk, jadi aku kenalan dengan mahasiswa sana yang sebenarnya juga pindahan tapi udah lama banget. Namanya Ema. Terus aku satu kelas sama rombongan LPBMI di beberapa kelas. Karena saling membutuhkan dalam berbagi ilmu pengetahuan aku pun akrab dengan mereka. aku satu-satunya cewek di sana. tapi kemudian, ada Chacha yang gabung, pindahan juga dari MDP. Diapun akrab dengan Ema. Kemudian Chacha selesai duluan. Lalu ada Weny ex MDP yang akrab dengan Chacha kemudian berteman dengan Ema. Jadinya Gabung semua. ada 3 cewek. Seiring waktu, kami sering makan bareng, buka bareng, jalan, karaoke, belajar, dsb. Kemudian ada baru lagi pindahan juga, Taufik dan Agung ex MDP, Lalu ada cewek juga bernama Kila ex Palcomtech, dan  cowok namanya Esa, dia mahasiswa abadi Sigma. Kemudian ada Azwar, Adit Bohay ex Unsri, dan Aditya ex Leppindo,..... mungkin akan ada selanjutnya dan selanjutnya. Kita semua sama, sama2 saling membutuhkan, berbagi suka duka, pengalaman, ilmu, canda tawa dan keceriaan.Ini adalah beberapa momen kebersamaan kami... 

Supaya selalu sehat ulala joging dulu...
Trio ulala jalan dulu, kiri ke kanan : Ema, Wenny, Icha
Capek, istirahat dulu : Ema, Wenny, Icha, Andreas
Exist dulu donk ulala : Andreas, Esa, Ema, Wenny, Icha, Wisnu
Tradisi ultah di ulala, yang ultah traktir, yang nggak, patungan beli kado.....
Ultah Esa 19 April 2014: Andreas, Endang (Pacar Esa), Esa, Ema, Kak Adi, Icha

dari kiri ke kanan: Ranggi, Andreas, Chacha, Aku(Icha), Ema, Weny, Wisnu
Waktu makan2 di acara ultah Chacha, 15 Juni 2014

Ultah Andreas 21 Agustus 2014 di Suki...

Foto paling jadul, pertama kali foto, muka lama... Suasana buka bareng tahun 2013 lalu, Andreas masih kurus nuh...
dari kiri ke kanan: Kak Wawan, Icha, Andreas, Kak Adi, Wisnu, Weny, Ema
Waktu acara buka puasa bareng tahun 2013 di RM. Mba Lestari

Buka bareng tahun  2014 di Food Station bareng anak Amik Sigma yang lain, dosen, staf dan yayasan AMIK Sigma Palembang
4 Juli 2014 : Esa, Wenny, Ema, Icha, Andreas, Kak Ady, Ranggi

Ne Suasana silaturahmi, walaupun lebarannya udah lewat beberapa hari, makanan di rumah taufik masih banyak. Lumayan pas banget jam makan siang...
Halal bi halal di rumah Taufik Lebaran, 4 Agustus 2014

Kalo nggak ngerayain tahun baru bareng sama temen2, kayaknya nggak bisa deh... 
Jalan2 di luar tengah malam...

dari kiri ke kanan: Kak Adi, Icha, Agung, hakim, Andreas, Robel, Teman Robel, Wisnu
Acara tahun baru 2014 di kediaman Wisnu

Kuliah ya kuliah, makan siang ya makan siang, dimana pun tempatnya, pose dulu...
baru kuliah lagi....
@ Mi Ayam Ceker

@ KFC KI

@ Cambai Agung

@ Cambai Agung

Masa2 sebelum sibuk nyusun, sering jalan2, sekarang juga masih, dan sempat fotobox juga @ Origami PS
Andreas, Ema, Wisnu, Wenny, Taufik, Esa, Icha

Cucok kan...

Setelah kelar kompre, tinggal nunggu detik terakhir, fotobox lagi after Glady bersih Wisuda...
Ada Agung, Ema, Kak Adi, Wenny, Taufik, Adit, Andreas, Kila, dan Icha

Seru kan...

Dan nyengnyong, kalo ini nggak bosan-bosan, mau lagi bete,lagi pusing, capek, karaoke dulu..

Ema, Icha, Wenny dan Andreas

Bohay yang kelihatan rambutnya doank, Taufik, Icha, Andreas, Kila, Kak Adi

Sekali-kali jalan2 ke tempat yang jauh, walaupun masih dekat Palembang...katanya sih tempatnya bagus, belum pernah kesana, eh nggak taunya...

dari kiri ke kanan: Endang(Pacar Esa), Weny, Andreas(atas), Aku(Icha), Ema, Esa, Arda(teman Esa) 

Kurang kerjaan, disitu empat orang jomblo satnite bareng, kebetulan ada acara di BKB, ada event foto gratis juga, Andreas terpaksa pake kostum pelaut, tapi kok mirip paskibraka ya, lihat kan senyumnya manis banget saking bangganya jadi pelaut hehe...

dari kiri ke kanan: Weny, Andreas, Icha, Ema
di acara South Sumatra Expo 2014, 18 Mei 2014

Kalo ini tiba2 aja idenya, kebetulan dekat rumah jadi piknik di jaka baring, sambil ngerujak, buatan sendiri...

Piknik bareng tri dedek @ Jakabaring Palembang

Takut berenang karena nggak bisa berenang, takut ketinggian, demi kebersamaan ikut aja deh ke waterfun, ujung2nya cuma main di kolam arus, karena nggak berani maen yang lain...

dari kiri ke kanan: Kila, Icha, Andreas, Ema
berenang di Waterfun Jakabaring Palembang

Walaupun kita semua disibukkan dan dipusingkan sama Tugas Akhir, kita tetap bareng, kerjain sama2, saling ngajarin, dan masih aja bercanda, tertawa, bertengkar atau sekedar ngobrol. 
terakhir2 kuliah, nyusun tugas akhir, revisi dan tertawa di Sigma 3

Ulala dan mainan barunya...

Akhirnya datang juga, Compre oh Compre, super seru, super sibuk tapi tetap kompak, ingat banget kalo ada yang dapat giliran ujian yang lainnya bawain makanan dan minuman untuk para dosen pembimbing dan penguji, tujuannya buat melunakkan hati dosen agar nggak bantai kita dengan kejam hahahaha...
Ehm, nunggu giliran dipanggil ujian

So cute...

Bahagianya menunggu giliran sidang

senang atau tegang...

Tren hijab September 2014, hitam putih
Ulala
Boyband ulala

Widiw gayanya..
Dan inilah hasil perjuangan kita semua beberapa bulan ini, Alhamdulillah sangat memuaskan, terimakasih, buat orang tua, dosen, teman2 ulala atas kebersamaannya dalam suka dan duka, pembimbing yang udah bimbing dengan sabar dan ikhlas, dan penguji  yang baik hati ...
Cucok kan nilai kita2... Ulala
Kirain dimintanya masih lama nggak taunya disuruh cepet2, jadi buru-buru foto wisuda bareng, heboh terutama yang cewek, karena musti dandan dulu dan pake jilbab yang belibet...
Resmi

Tidak Resmi
Dan tibalah waktunya, hari yang di tunggu-tunggu, Kita semua wisuda......Alhamdulillah Wa syukurillah.....







Itu foto2 kita, sebenarnya masih banyak tapi capek uploadnya...  ntar kapan2 dilanjutin lagi...

Sabtu, 02 Agustus 2014

Terjemahan Lirik Crazy Little Thing Called Love




















Because Of My Heart

Aku tidak mengerti
Mengapa harus kamu
Yang menjadi satu-satunya di hati
Aku telah bertemu banyak orang
Tapi tetap dirimu satu-satunya yang ada di hati
Cinta, bukanlah sebuah kebetulan
Cinta, menghubungkan aku dan kamu
Hanya hati ini yang tahu
Siapa yang selalu hadir dalam mimpiku
Hanya kamu yang selalu aku tunggu
Karena hati ini memohon
Hati ini meminta
Terlahir untukmu selamanya
Ini karena hatiku tidak pernah keliru
Bahwa pasti hanya kamu satu-satunya
Tidak ada alasan lainnya
Selain karena hati ini hanya memilih dirimu

Day Month Year

Senin aku menunggu
Selasa aku masih menunggu
Untuk melihat apa kau baik-baik saja
Rabu kau masih tidak disini
Baik pagi atau sore harinya
Kamis juga masih tidak ada
Begitu pula jum’at sabtu dan minggu
Tidak satu pun di hari-hari itu
Aku tidak rindukan dirimu
Tidak satu pun di hari-hari itu
Seperti hari-hari kita dulu
Di hari aku bertemu denganmu
Hari di mana aku dekat denganmu
Hari di mana kita saling berpegangan tangan
Hari di mana aku jatuh cinta padamu
Hari di mana aku bicara denganmu
Hari di mana kau mendengarkan aku
Berapa lama lagi akan begini?
Aku tidak tahu
Berapa banyak bulan dan tahun?
Berapa jutaan memori masa lalu?
Aku akan selalu merindukanmu

Someday I'll be good enough

Tidak tau akan berapa lama
Aku sanggup menahan semuanya
Menyembunyikan semua yang terpendam di hati
Setiap kali kita bertemu
Setiap kali kamu di hadapanku
Lidahku  terkunci
Tahukah kamu begitu kuatnya aku menahan diri
Bisakah kamu dengar?
Hatiku berkata aku mencintaimu
Tapi perasaan ini tidakdapat aku katakan kepada siapa pun
Tapi kebenaran perasaan ini tidak dapat aku katakan kepada siapa pun
Bisakah kamu dengar?
Hatiku menunggumu membukanya
Berharap kamu akan mengetahuinya
Suatu hari nanti
Meskipun aku mencintaimu
Meskipun kurasakan cinta itu
Tapi tidak kumiliki keberanian  mengungkapkannya
Setiap kali kita bertemu
Setiap kali kamu di hadapanku
Lidahku  terkunci
Tahukah kamu begitu kuatnya aku menahan diri
Bisakah kamu dengar?
Hatiku berkata aku mencintaimu
Tapi kebenaran perasaan ini tidak dapat aku katakan kepada siapa pun
Bisakah kamu dengar?
Bahwa hatiku masih menunggu menunggumu membukanya
Berharap kamu akan mengetahuinya
Bahwa aku masih di sini, yang mencintaimu
Berharap kamu akan mengetahuinya
Suatu hari nanti